Hybrid system for presidential and vice presidential elections in realising constitutional representation
Abstract
The research aims to analyze current presidential and vice presidential election systems, and has not yet been able to establish representative coexists, nor can it identify other models in the presidential election and vice president elections that could produce constitutional representation. This study is a normative-law study with a prescriptive nature. The approach used in the study is the approach to the legislation (conceptual approach), the conceptual approach (approach approach) and the comparative approach (approach), with a study of legal materials through library research). The study suggests that a hybrid election system, combining nominations by political parties and independent candidates, could better reflect the people's will and align with Constitutional principles. Such a system is more consistent with Modern Democracy, potentially leading to leaders with greater accountability and integrity. To address these issues, the author recommends implementing a hybrid system for the election of the President and Vice President to better realize constitutional representation. Additionally, there is a need to reconstruct the nomination process for presidential candidates in Indonesia to ensure a more representative and democratic election process. By adopting these changes, Indonesia can better align its presidential election system with democratic values and constitutional mandates.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, A., Sihabudin, M. Y., Firdaus, R. E., & Pahreji, R. (2023). Perkembangan Demokrasi di Indonesia. Advances In Social Humanities Research, 1(5), 627–635.
Aliano, Y. A., & Adon, M. J. (2023). Percaturan Politik Geneologi Kekuasaan Dalam Sistem Pemilu ‘2024’Di Indonesia Perspektif Etika Michel Foucault. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(3), 474–486.
Arif, M. S. (2019). Reformulasi Model Penyuaraan Paska Pemilu Serentak 2019: Studi Evaluasi Sistem Proporsional Daftar Terbuka. Jurnal Wacana Politik, 4(2), 163–169.
Arrsa, R. C. (2014). Pemilu serentak dan masa depan konsolidasi demokrasi. Jurnal Konstitusi, 11(3), 515–537.
Asshiddiqie, J. (2005). Hukum tata negara dan pilar-pilar demokrasi.
Aulia, D. (2016). Penguatan Demokrasi: Partai Politik Dan (Sistem) Pemilu Sebagai Pilar Demokrasi. Masyarakat Indonesia, 42(1), 115–126.
Basri, A. R., Sawir, M., Kamaluddin, S., & Pongtuluran, R. (2024). Lanskap Pemerintahan: Memahami Perbedaan dan Implikasi Sistem Presidensial, Parlementer, dan Semi Presidensial. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 6(1), 63–73.
Budiardjo, M. (2003). Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia pustaka utama.
Budiman, M. (2017). Kekuasaan Presiden Dalam Sistem Pemerintahan Presidensil. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 20(1), 29–47.
Candanni, L. R. (2019). Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden Dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Dalam Perspektif Sistem Pemerintahan Presidensial (The Presidential Threshold Requiremen. April.
Choi, N. (2019). Women’s political pathways in Southeast Asia. International Feminist Journal of Politics, 21(2), 224–248.
Daha, M. K. (2012). Demokrasi.
Faridhi, A. (2016). Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015-2016. Jurnal Hukum Respublica, 16(1), 150–164.
Hanan, D. (2016). Memperkuat Presidensialisme Multipartai di Indonesia: Pemilu Serentak, Sistem Pemilu, dan Sistem Kepartaian. Jurnal Universitas Paramadina, 13, 1451–1475.
Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi deliberatif. PT Kanisius.
Husein, H. (2014). Pemilu Indonesia. Jakarta: Perludem.
Indonesia, L. S. (2020). Survei Kepuasan Publik terhadap Mekanisme Pemilihan Presiden di Indonesia.
Jurdi, F. (2018). Pengantar Hukum Pemilihan Umum. Kencana.
Jurdi, F. (2020). Penghantar Hukum Partai Politik. Prenada Media.
KPU. (2019). Laporan Kinerja KPU 2019.
Liany, L. (2016). Desain Hubungan Kelembagaan Penyelenggara Pemilu. Jurnal Cita Hukum, 4(1), 76857.
Lijphart, A. (1971). Comparative politics and the comparative method. American Political Science Review, 65(3), 682–693.
Mahfud, M. D. (2012). Moh.(2011) Politik Hukum Di Indonesia. Jakarta, Rajawali Pers.
Majid, I. (2023). Implikasi hukum terhadap pengawasan pemilu di indonesia. Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum, 22(2), 45–51.
Mietzner, M. (2012). Indonesia’s democratic stagnation: anti-reformist elites and resilient civil society. Democratization, 19(2), 209–229.
Minan, A. (2019). Refleksi Sistem Dan Praktek Penegakan Hukum Pemilu Di Indonesia. Perihal Penegakan Hukum Pemilu.
Mukayat, A. (2021). Politik Identitas Islam: Studi Perilaku Pemilih Muslim di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan pada Pemilu 2019. Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama, 7(1), 150–169.
Nasril, S., & Akuntari, N. I. (2021). Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, Geuthèë Institute, Banda Aceh. 23111. E - ISSN: 2614-6096. Open access: http://www.journal.geutheeinstitute.com. Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, 04(03), 142–152.
Perdana, A., Tanthowi, P. U., & Sukmajati, M. (2019). Tata Kelola Pemilu di Indonesia. Komisi Pemilihan Umum, Republik Indonesia.
Pradana, M. Y. A. (2019). Relasi Sosial Elit Politik dan Sesepuh Desa Melalui Langgar di Kabupaten Malang. Jurnal Sosiologi Agama, 13(1), 181–206.
Prodjodikoro, W. (1989). Asas-Asas Hukum Tata Negara di Indonesia, cet. Keenam. Jakarta: Dian Rakyat.
Riwanto, A. (2014). Inkompatibilitas Asas Pengaturan Sistem Pemilu dengan Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 21(4), 509–530.
Santoso, H., Suharso, W., & Hariyady, H. (2020). Pembangunan Aplikasi Mobile Hybrid Pada M-Voting Pemilu Raya Universitas Muhammadiyah Malang. Indonesian Journal of Applied Informatics, 4(2), 127–137.
Santoso, T. (2004). Mengawasi pemilu mengawal demokrasi.
Saputra, A. D. (2020). Penerapan Sanksi Pelanggaran Administratif Pemilu bagi Penyelenggara Pemilu. Pleno Jure, 9(2), 129–142.
Sardini, N. H. (2015). Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu. LP2AB.
Setiawan, K. M. P., & Tomsa, D. (2022). Politics in contemporary Indonesia: Institutional change, policy challenges and democratic decline. Routledge.
Simamora, J. (2014). Menyongsong rezim pemilu serentak. Jurnal Rechtsvinding, 3(1), 21.
Sumardi, S. (2022). Penguatan Sistem Pengawasan dalam Penyelenggaran Tahapan Pemilu 2024. Journal of Government Insight, 2(2), 210–220.
Surbakti, R., & Nugroho, K. (2015). Studi Tentang Desain Kelembagaan Pemilu yang Efektif.
Tanjung, T. (2023). Mengenal Sistim Proporsional Terbuka Di Indonesia Menuju Pemilihan Umum Tahun 2024. BULLET: Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(1), 125–133.
WAHJONO, D., & SI, M. (2022). KEKUASAAN DAN POLITIK DI RUMAH SAKIT.
Widodo, B., & Pahlevi, M. E. T. (2021). Penguatan Sumber Daya Manusia Terhadap Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu. Jurnal Pengawasan Pemilu, 27–30.
Yanuarti, S., & Nurhasim, M. (2016). Mencari Sistem Pemilu dan Kepartaian yang Memperkuat Sistem Presidensial. Jurnal Penelitian Politik, 10(2), 17.
Yusuf, M., Jannah, M., Rahmi, N., Dewi, P. A., & Husaini, U. F. (2024). Menggali Makna Pemilihan Umum: Peran, Sejarah, dan Tantangan Demokrasi. PUAN INDONESIA, 5(2), 656–667.
Zuhro, R. S. (2019). Demokrasi dan pemilu Presiden 2019. Jurnal Penelitian Politik, 16(1), 69–81.
Nasril, S., & Akuntari, N. I. (2021). Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, Geuthèë Institute, Banda Aceh. 23111. E - ISSN: 2614-6096. Open access: http://www.journal.geutheeinstitute.com. Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, 04(03), 142–152.
DOI: https://doi.org/10.52626/jg.v7i3.361
Refbacks
- There are currently no refbacks.
St. Teknik II, Reumpet, Krueng Barona Jaya sub-district (23370), Aceh Besar District, Aceh Province, Indonesia.
http://geutheeinstitute.com/
