PENGUATAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN MELALUI PEMBELAJARAN KEARIFAN LOKAL DALAM MATAKULIAH PPKn
Abstract
Karakter semangat kebangsaan terwejantahkan dalam sikap bela negara yang merupakan suatu keniscayaan dalam upaya membentuk karakter bangsa Indonesia yang mulai mengalami degradasi. Bela negara tidak hanya dalam bentuk perjuangan fisik, akan tetapi juga non fisik. Bela negara tidak hanya menjadi tanggungjawab salah satu pihak atau golongan semata, akan tetapi menjadi hak dan kewajiban semua anak bangsa sebagai upaya menjaga kebhinnekatunggalikaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu wujud bela negara non fisik adalah upaya pelestarian budaya kearifan lokal yang pernah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia sudah sejak lama. Upaya melestarian budaya kearifan lokal ini merupakan salah satu stategi yang dipandang cukup ampuh dalam rangka pembentukan karakter bangsa Indoesia yang saat ini telah mengalami degradasi. Hari ini seakan- akan ke-Indonnesiaan kita mulai digugat kembali dan cenderung tercabik- cabik. Namun demikian, kita tidak boleh berputus asa dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara ini. Dalam hal ini, semua pihak perlu harus terus merajut ke-Indonnesiaan kembali agar anak bangsa ini tidak hilang dari akar budayanya.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, I. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025. Jakarta: Depdikbud.
Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Judistira, K.G. 2008. Budaya Sunda: Melintasi Waktu Menentang Masa Depan. Bandung: Lemlit UNPAD.
Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat (Edisi Paripurna). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kesuma, Dharma, Cepi Triatna, dan Johar Permana. 2011. Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Koentjaraningrat. 2009. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.
Lubis, B.Z. 2008. Potensi Budaya dan Kearifan Lokal Sebagai Modal Dasar Membangun Jati Diri Bangsa. Jurnal Ilmu- Ilmu Sosial. “vol” 9, (3), 339-346.
Machfiroh, R. 2011. Revitalisasi Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pengembangan Budaya lokal (Studi Kasus Budaya Macapat di Masyarakat Kota Surakarta Jawa Tengah).Tesis Magister pada SPS UPI Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter (Solusi yang tepat untuk membangun bangsa). Jakarta: BP-MIGAS.
Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter (Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah). Yogyakarta: Pedagogis.
Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Presss.
Prayitno dan Belferik Manullang (Ed). 2010. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Medan: PPs UNIMED.
Rosidi, A. (2011). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Sumantri, Nu’man. 2011. Pendidikan Budaya dan Karakter suatu Keniscayaan bagi Kesatuan dan Persatuan Bangsa. Dalam Pendidikan Karakter: Nilai Inti bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Laboratorium PPKn UPI.
Sunarso. Anis K. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Yusgiantoro, Purnomo. 2010. Pencapaian Pembangunan Pertahanan dan Keamanan setelah 65 Tahun Indonesia Merdeka. Jurnal Sekretariat Negara Republik Indonesia “Negarawan” Nomor 17. Edisi Agustus 2010.
Yusuf, Syamsu dan Nani Sugandhi, 2011. Pengembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
DOI: https://doi.org/10.52626/jg.v1i3.26
Refbacks
- There are currently no refbacks.
St. Teknik II, Reumpet, Krueng Barona Jaya sub-district (23370), Aceh Besar District, Aceh Province, Indonesia.
http://geutheeinstitute.com/